Ads Top

Ketika Suami Tiba Tiba Nak Berpisah Si Isteri Ketawa Dan Berkata Sesuatu Yang Buat Suaminya Terus Menangis

Satu kejadian berlaku dalam rumah tangga aku. Ketika itu aku sedang menonton TV dan tiba-tiba suami muncul lalu berkata: “aku ingin bercerai.”

Dia kelihatan serius dan tidak seperti sedang bergurau. Tapi yang ada di fikiran aku waktu itu adalah mungkinkah suami ketika ini sedang mengalami kerugian besar.

Atau dia diserang penyakit serius dan seolah takut menjadi beban untukku. Aku segera menggelengkan kepala dan secara spontan berkata bahawa aku akan terus menemaninya.

Tiba-tiba kalimat kedua pula diucapkan, dia berkata: “aku mencintai orang lain, maaf.”

“Bila dan siapa?” aku mencuba untuk tetap bertenang.

“6 bulan lalu. Aku kenal dia waktu bercuti. Dia adalah pemandu pelancong. Orangnya sangat sederhana dan hangat.”

Mungkin kerana dia merasa sudah terlalu banyak memuji wanita tersebut, suami berhenti dan manatapku dengan tatapan rasa bersalah.

Lalu aku bertanya “Seberapa dalamkah cintamu padanya?” lalu dia membalas dengan berkata “Sangat cinta”.

Aku tidak bertanya lagi. Bertanya lebih hanya akan membuat aku semakin terluka. Lebih baik mengosongkan fikiran buruk dan mengenang kembali masa indah bersamanya.

Kami sangat bahagia, tapi dia sudah bosan denganku, mengapa tidak ku lepaskan saja? Aku menghela nafas panjang, kemudian aku berkata “semuanya bergantung padamu dan sebenarnya aku juga bosan denganmu.”

Kalau kamu menganggap aku lemah seperti kapas, jangan harap bahawa kamu adalah yang terkuat di hatiku. Dia merasa bersalah, dan memutuskan untuk memberikan semuanya untukku dan anak.

Sebelum bercerai, dia mengajakku untuk makan bersama, minum minuman kegemaran, kata-katanya semakin banyak.

Dia juga berharap agar aku memberikan restu padanya. Dia juga masih berbicara mengenai gadis itu. Katanya gadis itu sangat mempesona.

Bersama dengan gadis itu, dia merasa ada perasaan yang menenangkan hatinya. Teringat sewaktu muda aku juga cantik dan mempesona dan telah menarik perhatiannya.

Aku dalam masa itu hanya beru berpisah beberapa tahun saja. Tapi aku telah mengantikan dengan cinta yang baru.

“Dia sangat lugu. Dengan hal kecil saja sudah boleh membuatnya bahagia.”

“Pernah pergi shopping dan dia menang cabutan bertuah berupa sabun.”

“Pergi ajak dia makan di Beijing, membelikannya jam tangan murah dan juga roti.”

“Ia akan sangat gembira.”

“Bersamanya aku merasa lebih santai.”

“Aku boleh merokok di dalam rumah, bermain game semalaman dan minum bersama teman.”

Dia seperti diselimuti kembali oleh kebahagiaannya. Dan aku seperti wanita tua yang penuh dengan aturan dan perencanaan.

Membeli stoken kaki saja perlu difikir masak-masak kerana aku agak cerewet. Aku melarangnya untuk merokok, minum diluar dan bermain game hingga larut malam.

Tiba-tiba suami menambah “Dengannya aku merasa detak jantungku semakin berdegup kencang dan lebih bersemangat.” Dia kelihatan seperti sedang dimabuk cinta.

Aku memotong perkataannya:

“Setelah hari ini, aku bukan lagi isteri yang cerewet bagimu. Bukan lagi pembantu yang harus kamu bayar.”

“Aku jadi jimat untuk membelanjakan pengeluaran kewangan untuk membeli pakaianmu dan wangnya aku boleh guna untuk keperluanku sendiri.”

“Aku tidak perlu lagi memikirkan untuk menjaga makan minum yang harus dipersiapkan untukmu”

“Nak makan sila masak, tidak ingin masak, pergi saja beli di luar. Aku tidak perlu khawatir lagi dengan kesihatan paru-parumu akibat merokok.”

“Aku tidak perlu lagi khawatir hari ini keluargamu yang mana yang menyambut ulang tahun, yang mana sedang mencari manantu. Dan juga tidak perlu lagi mengirim wang untuk orang tuamu setiap bulan.”

“Benar. Cerai adalah keputusan yang tepat.”

Selesai mengatakan hal ini, air mataku mengalir. Dan dia hanya menatapku dengan kosong. Dan ekspresiku tetap tenang.

Tapi, wanita seusia 30 tahun mana yang tidak peduli dengan pernikahannya yang sudah dijalani bertahun-tahun?

“Cerai saja. Setelah cerai lihat berapa lama kamu akan bertahan. Yang kamu paling cintai adalah dia, dia juga sangat mencintaimu kan?”

“Setelah tinggal bersama, melewati hari bersama selama bertahun-tahun, lihatlah apakah kamu masih boleh melihat perasaannya terhadapmu semakin bertambah atau tidak.”

“Kalau dia memang boleh memberikan apa yang sudah ku berikan padamu selama 10 tahun, maka pergilah bersamanya. Setelah melewati itu semua, kamu akan sedar bahawa kamu hanya mengulang apa yang pernah kita lalui bersama.”

“Aku juga pernah mencintaimu, tapi semenjak menikah, peranan seorang wanita akan semakin rumit dengan tugas dan bebanan.”

“Ada banyak tanggungjawab yang harus dihadapi ketika bersama. Wanita tidak mungkin hanya memperhatikan orang yang dicintainya saja.”

“Ia harus membahagi cintanya untuk mertua, orang tua, dan untuk anaknya.”

“Dari 10 cinta, setelah menikah akan tersisa 7 cinta.”

“Ketika ada cinta lain yang menyerang kebahagiannya, dia pun tidak boleh menghentikannya.”

“Menarik tangan gadis lain sama dengan kehangatan. Menarik tangan kekasih, segala rasa akan ada. Menarik tangan isteri sama dengan tangan kiri memegang tangan kanan.”

“Tangan kiri dan kanan adalah tanganmu sendiri. Isteri adalah tangan kiri dan kanan suami. Saat kamu memotong lengan kiri dan punggung kananmu sendiri, bukankah sakitnya juga sama dengan yang kamu rasakan?”

Akhirnya suami berubah fikiran untuk tidak jadi bercerai. Aku bertanya alasannya, suami berkata: “saat kamu mengatakan alasanmu tadi telah menyedarkan aku yang diselubungi nafsu semata.”

“Memang, rumah ini tidak mudah untuk mendapatkannya. Tidak akan ada orang yang boleh mengerti aku melebihi dirimu. Dan juga tidak akan ada orang yang boleh menggantikan posisimu di hati anak-anak.”

“Aku bekerja keras selama ini untuk mendapatkan keluarga yang bahagia. Aku hampir saja menghancurkannya.”

“Aku minta maaf. Ternyata orang yang paling mencintaiku sudah ada di sekitarku.”

“Ternyata tanpa kamu, aku tidak mampu.”

Meskipun isteri tidak ada hubungan darah dengan suami, namun dialah yang selalu membantumu mengelola pekerjaan rumah tangga, memberimu makan, merawat anak-anak.

Isteri juga akan selalu menemani suami disaat susah maupun senang. Dia tidak akan menyerah, dia akan selalu menyokong kamu .

Ketika kamu sakit, dia lah yang akan merawatmu seharian sampai kamu sembuh. Semua yang dilakukannya tanpa upah dan dengan sepenuh hati. Jadi, di dunia ini isteri adalah yang paling layak mendapat cinta dan perhatian.

Kamu juga harus tahu bahawa isterimu juga cantik waktu muda. Tapi kerana cintamu, barulah dia menjadi isterimu. Dia memberikan segalanya untukmu, dia rela kehilangan kecantikkannya. Kalau di dunia ini ada orang yang lebih mencintaimu dibanding isterimu, maka kamu bermasalah.

Sebagai suami harus mampu memikul tanggungjawab sebagai seorang lelaki. Kamu harus mencintai isterimu dengan sepenuh hati dan merawatnya.

Kamu harus mengerti bahawa wanita lebih sensitif dan peka. Jadi apapun yang terjadi, kamu harus mempu menghiburkannya. Jangan mengajaknya untuk bergaduh. Itulah baru namanya suami sejati.

Sumber: pixpo

Jika anda suka dengan kisah ini, Sila berikan sokongan dengan KONGSI bersama rakan anda supaya kami dapat terus berusaha menyediakan kandungan berkualiti buat tatapan komuniti semua.

Kredit: KLViral




No comments:

Powered by Blogger.